![]() |
Ibu-ibu Jam'iyyah Yasin Tahlil berperahu menuju Makam KH. Abdulloh Muzakkir. |
Kunjungan 20 September itu melengkapi hukumatan ziarah ke Makam Wali Songo di Surabaya - Sunan Ampel dan dua Wali Songo di Jawa Tengah, Sunan Muria dan Sunan Kalijaga.
Z iarah diluar Wali Songo, yang juga Wali ini adalah ke Makam KH. Abdullah Muzakkir.
WALI DAN WALI SONGO
Mereka adalah sebuah "dewan" atau jaringan yang memiliki pengaruh sangat luas dan diakui secara historis. Nama-nama mereka sudah tetap dan spesifik.
Sementara Wali (Kekasih Allah) dalam konteks umum, bisa merujuk kepada seorang ulama, kyai, atau orang shaleh yang dihormati dan dianggap memiliki kedekatan dengan Allah.
KH Abdulloh Muzakkir masuk dalam kategori seorang Wali.
Beliau adalah seorang ulama/kyai besar yang sangat dihormati.
![]() |
Perahu suatu saat lagi merapat ke kawasan makam KH. Abdulloh Muzakkir |
KHARISMATIK
KH. Abdulloh Muzakkir adalah seorang ulama kharismatik asal Demak, Jawa Tengah.
Beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mubarok, Desa Bango, Demak.
Beliau dikenal luas sebagai seorang ulama yang sangat alim, wara' (sangat hati-hati dalam hal halal-haram), dan memiliki karamah (keistimewaan).
Banyak orang yang bertabaruk (mencari berkah) dan meminta nasihat kepada beliau.
Beliau terkenal dengan kesederhanaannya yang luar biasa. Bahkan sering kali tidak memiliki uang untuk keperluan pribadinya, karena lebih mengutamakan orang lain.
Karena ketinggian ilmu dan kesalehannya, masyarakat sekitar dan para santri sangat menghormati beliau layaknya seorang “wali” (kekasih Allah).
BERPERAHU
Menuju Makam KH Abdulloh Muzakkir, Kulon (Banyumas) harus menyeberang dengan menggunakan perahu.
Lokasi Makam berada di sebuah pulau kecil di tengah sungai atau balong. Itu masuk wilayah Sokaraja.
Disana para peziarah harus menaiki perahu kecil (tersedia dan ditambatkan di dermaga sederhana) untuk melintasi pulau kecil tempat makam berada.
Perjalanan dengan perahu ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit, namun memberikan pengalaman ziarah yang sangat khidmat dan berkesan.
Suasana sekitar yang tenang, dengan suara air dan gemericik dayung, menambah kekhusyukan sebelum sampai ke Makam.
Akses yang mengharuskan penggunaan perahu ini meningkatkan nilai spiritual dan filosofis.
Perjalanan bertemu udara dengan perahu bisa dimaknai sebagai metafora dari perjalanan manusia menuju alam akhirat, yang membutuhkan 'perahu' berupa amal ibadah.
Lokasi yang mencerminkan kehidupan ulama yang zuhud, menjauh dari keramaian duniawi untuk fokus beribadah.
Posisi yang mengelilingi udara juga menjadi bentuk 'penjagaan' alamiah terhadap makam ulama besar tersebut, menjadikannya tempat yang terjaga kekhidmatannya.
Ziarah ke Makam KH. Abdulloh Muzakkir, sebagai kunjungan terakhir.
Sebelumnya Ibu-ibu Jam'iyyah Yasin Tahlil mengawali ziarah ke Sunan Ampel (Raden Rahmat) Surabaya.
Dari Surabaya, rombongan bis langsung melaju ke makam Jawa Tengah menuju Sunan Kalijaga (Raden Said).
Ziarah ketiga ke makam Sunan Muria (Raden Umar Said), yang juga putra Sunan Kalijaga.
![]() |
Persiapan berangkat |
Rombongan Berangkat dari Surabaya selepas Isya. Tiba kembali sesampai Medokan Ayu, tengah malam. .